Muhammadiyah telah selesai melaksanakan muktamar ke-48 yang di laksanakan di kota Surakarta yang dibuka pada 19 November 2022. Kegiatan ini dibarengi pula dengan Muktamar Aisiyah. Pembukaan dilaksanakan di Stadion Manahan Solo dan berlangsung secara khidmat. Jalan-jalan di sekitar stadion Mahanan dipenuhi oleh kader dari seluruh pelosok negeri. Spirit kebersamaan dapat dirasakan hingga ke seluruh area. Salah satu rombongan peserta dari Jepara berujar bahwa mereka talah berangkat dari menggunakan bus sejak dari dini hari dan sangat bergembira menyambut muktamar. Presiden Joko Widodo beserta staf-stafnya turut hadir dalam acara pembukaan dan menyatakan apresiasi yang sebesar-besarnya untuk peran Muhammadiyah dan Aisiyah dalam perannya yang terus berupaya untuk mengembangakan SDM dan IPTEK di Indonesia.
Pada muktamar kali ini Prof. Dr. Haedar Nasir kembali terpilih sebagai Ketua umum PP Muhammadiyah untuk periode yang ke-2 kalinya. Sementara itu Prof. Abdul Mu’ti terpilih sebagai sekretaris umum utuk periode ini. Pada Muktamar Aisyah terpilih Dr. Salmah Orbayinah dan Dr. Trihastuti Nur Rochimah sebagai ketua dan sekum PP Aisyah. Dalam kesempatan ini Prof. Haedar Nasir menyampaikan empat hal
Pertama, Pimpinan Pusat Muhammadiyah diberi amanat menjalankan program Muktamar Muhammadiyah yang arahnya pada proses transformasi dinamis di masa depan baik program umum maupun bidang yang arahnya Muhammadiyah unggul berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Kedua, PP Muhammadiyah mengemban tugas menyosialisasikan serta menjadikan pandangan Islam Berkemajuan dalam risalah Islam berkemajuan untuk terus didialogkan dengan berbagai kalangan di dalam dan luar negeri agar pandangan Islam yang maju dan membawa rahmat kepada semesta alam jadi alam pikiran yang menyebar dan meluas serta terimplementasi dengn baik di persyarikatan.
Ketiga, PP Muhammadiyah memiliki mandat untuk terus mendiskusikan berbagai pihak mengenai isu isu strategis keumatan kebangsaan dan kemanusian universal sesuai porsi dan bidangnya sehingga hasil muktmar ini juga terus kita jadikan masukan masukan penting bagi berbagai pihak baik pemerintah DPR, lembaga auxiliary, TNI, Polri, dan komponen bangsa lain bahkan dunia internasional.
Keempat, kepemimpinan PP Muhammadiyah merupakan satu mata rantai terstruktur dengan pimpinan wilayah, daerah, cabang, ranting, bahkan ranring istimewa di luar negeri.
(PCIM Muhammadiyah Jepang, disadur dari SuaraMuhammadiyah)